Langsung ke konten utama

Pengalaman ku membuatku berpikir tentang Sarang Laba-laba

Paham kah yang aku maksud dengan srang laba-laba?
Tak masalah jika kau belum paham maksudku nanti akan ku jelaskan.
Cerita ini tentang pengalam ku berada dalam lingkungan pekerjaan.
Dulu aku pernah bekerja di sebuah pusat perbelanjaan. Dan aku bekerja di bagaian penjualan pakaian. Saat itu umur ku baru 17 tahun menginjak 18 tahun dan satu minggu kedepan adalah tanggal ujian nasional sebelum kelulusan.
Dalam posisi saat itu yang ada dalam pikiran ku adalah bagaimana menghabisakan waktu saat libur setelah lulus nanti, karena pasti akan sangangat membosankan jika tak ada kegiatan seperti rutinitas sekolah tugas sekolah yang harus dikerjakan, tidak ada kesibukan yang harus dikerjakan itu agak sedikit mengganggu. Tidak-tidak Bukan sedikit tapi banyak.
Setelah berpikir beberapa hari seblum akhirnya tiba waktu ujian. Saat itu aku memutuskan akan menghabiskan waktu senggangku sambil menunggu pengumuman kelulusan, aku bisa menghasilkan uang dan menghindari libur yang membosankan dengan bekerja.
Dihari terakhir ujian aku sudah menyiapkan semua berkas-berkas yang mungkin diperlukan untuk melamar pekerjaan. Kemudian  aku berfikir tak asik rasanya jika pergi sendiri. Akhirnya aku memutuskan menghubungi teman lama ku, sebenarnya tak cocok menyebutnya teman lama akan lebih baik aku menyebutnya sahabat ku di tingkat SMP namun kami beraekolah menengah di sekolah berbeda. Aku menghubinginya dan mengajaknya untuk mencoba melamar pekerjaan bersama. Dan di pagi hari berikutnya kami menaruh lamaran kami di sebuh toko pakaian yang kusebutkan sebelumnya. Bolah dikatakan itu cukup besar dan memiliki peminat yang tidak sedikit. Dan sepertinya jauh dari yang ku pikirkan. Toko itu adalah salah satu suplier toko-toko lain di daerah kami. Ya mungkin boleh dikatakan beruntung. Tiga hari setelahnya kami mendapat panggilan interview dan akhirnya diterima bekerja disana. Dan di hari beri berikutnya setelah wawancara kami sudah harus mulai bekerja. Pada awalnya semua baik-baik saja. Sedikit asing dan suasana baru tentunya. Seiring berjalannya waktu aku mulai menyesuiakan dengan aktifitas baru ini. Namun satu bulan berlalu mulai muncul sebuah problem di lingkungan pekerjaan ini. Namun saat itu aku belum tau apa itu dunia pekerjaan dan bagaimana seharusnya aku bertindak.
Waktu terus berjalan dan banyak hal perlahan hadir diantara para karyawan. Dan itu sedikit membuatku tertekan. Mungkin aku baru menyadari sekarang kesalahan ku yang pernah kulakukan saat itu. Tapi tak masalah aku bisa belajar dari pengalaman itu, bukankan tak ada kata terlambat untum belajar?. Posisi saat itu adalah mendekati bulan ramadhan dimana toko mulai benar2 sibuk dan sanagt ramai. Entah berpa puluh juta atau mukin berpa ratus juta yang didapat dalam penjualan perhari. Karna toko benar-ramai ratusan stel pakaian terjual dalam sehari yang jelas itu sangat memperjelas betapa toko itu bejalan sanagat baik. Namun aku mualai merasakan hal tak nyaman disana. Rasanaya aku ingin memberontak dan keluar dari tempat itu. Disana benar-benar melelahkan sungguh tak sesuai dengan bersenang-senang seperti dugaan ku. Isinya hanyalah bekerja, tekanan, dan karyawan lain yang menjadi penjilat. Ini sanagat mengerikan bukan?
Bahkan ditempat itu aku bingung dalam mempercayai siapa teman ku sebenarnya. Ini adalah pengalaman kerja ku yang pertama. Dan cukup mengajariku betapa lelahnya mencari uang dengan bekerja sebagai karyawan belumlagi perasaan tidaknyaman kaarena disalahpahami bos karena ulah orang lain, bahkan karena kesalahpahaman itu aku sampai memendam luka sampai saat ini, meski begitu aku tidak akan menjadikan itu sebuah dendam tapi sebagai bahan belajar. Dari sana aku mulai belajar bahwa dalam dunia orang dewasa lebih rumit dari yang aku bayangkan. Aku akan berhenti akan berhenti samapai cerita ini. Lainya aku akan menyimpannya untuk diriku dan mempelajarinya. Dan karena kesalahpahaman itu, aku memutuskan untuk bisa membuat jalan ku sendiri. Akan ku buktikan bahwa aku mampu bermimpi dan memdapatkan mimpi ku. 

Sampai jumpa lagi,...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal yang ku pikirkan saat terdiam

Lingkaran manusia... “Seorang manusia takan pernah luput dari yang namanya kesalahan. Sering kali kita lupa akan apa yang pernah kita perbuat. Tak sadar dengan apa yang kita ucapkan, mungkin hanya seuntai kata meluncur dari bibir kita dan tanpa kita sadari kata itu menyakiti perasaan seseorang. Kita tak pernah bisa mengetahui isi hati seseorang kecuali jika orang itu yang mengatakanya sendiri. Tapi  bersyukurlah jika ada seseorang yang mau berkata jujur dan mengkritik kita tentang sesuatu yang salah dalam diri kita. Kita tak boleh marah pada orang itu... karena kritik mereka disampaikan karena ada sesuatu yang mungkin memang kurang baik dalam diri kita, dan kritik itu kita jadikan motivasi agar kita bisa memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam diri kita.